Senin, 21 April 2008

Fenomena Narkoba

Fenomena penyalahgunaan Narkoba menjadi pembicaraan semua pihak, khususnyaorang tua. Perang terhadap Narkoba telah dikumandangkan. Orang tua menjadisangat khawatir dengan pergaulan anak-anaknya. Kekhawatiran ini membuat paraorang tua atau pihak yang merasa bertanggung jawab terhadap masa depan remajadan pemuda mulai mendirikan LSM anti Narkoba dan panti rehabilitasi untukketergantungan Narkoba. Seminar, sarasehan, kelompok studi tentang narkoba danpenanggulangannya sudah sangat banyak dilakukan, termasuk melatih dan merekrutsejumlah orang untuk menjadi tenaga penyuluhan untuk memerangi Narkoba. Dipihak lain, pengedar tampaknya semakin menjadi-jadi, bahkan mengedarkan narkobasampai kepada pelajar SD.

Anak kita terperangkap penyalahgunaan Narkoba tentu saja tidak terlepas darimasalah yang mendorongnya, seperti terpengaruh teman sebaya atau lingkungan dimana dia bergaul atau karena tidak harmonisnya hubungan antara anak dan orangtua sehingga si anak melakukan pelarian dengan mengkonsumsi Narkoba.

Bagi remaja, hubungan teman sebaya meluas dan menduduki peran utama pada kehidupan mereka. Teman sebaya secara tipikal menggantikan peran keluarga sebagai hal utama untuk sosialisasi dan aktivitas waktu luang. Remaja memiliki hubungan teman sebaya yang bervariasi dan membuat norma dan system nilai yangberbeda. Faktor resiko teman sebaya dapat digambarkan sebagai berikut :
Berhubungan dengan teman sebaya yang menggunakan obat-obatan memiliki kecenderungan yang besar juga menggunakan obat-obatan. Tekanan negatif dariteman sebaya dapat menjadi resiko tersendiri. Contoh anak yang sebenarnyaberasal dari keluarga baik-baik, mendapat nilai baik di sekolah dan tinggal dilingkungan yang baik pula, namun akhirnya terperangkap mengkonsumsi narkobakarena pengaruh temannya.

Berikut tips yang barangkali berguna bagi orang tua yang redaksi sarikan dari buku Penanggulangan Terpadu Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Masyarakat di DKI Jakarta:

Berusahalah tenang. Kendalikan emosi, marah, tersinmggung atau rasa bersalah tidak ada gunanya.
Jangan tunda masalah. Hadapilah kenyataan itu. Adakan dialog terbuka dengan anak dengan sikap tenang. Kemukakan apa yang Anda ketahui, tidak dengan caramenuduh. Jangan pada saat ia masih berada dalam pengaruh Narkoba.Dengarkan anak dan beri dorongan nonverbal kepadanya. Dialog dengan anakmerupakan kunci pemecahan masalah. Jangan rendahkan harga dirinya. Buatlah agaria merasa aman dan nyaman berbicara dengan Anda.Jika ia mau mengakui hal itu, hargailah kejujurannya. Anda pun perlu bersyukurkarena dapat menciptakan keterbukaan itu. Jujur terhadap diri sendiri. Beri contoh sikap jujur dan terbuka. Mau mengakui
kelemahan dan kesalahan sendiri. Jangan membela diri atau merasa diri benar. Saling memaafkan untuk kesalahan sikap, kata-kata atau perbuatan di masa lalu yang menyakitkan orang lain.
Jika perlu minta bantuan pihak ketiga , jika sulit mengendalikan emosi, minta bantuan pihak ketiga yang dapat melakukan pendekatan yang lebih baik. Tingkatkan hubungan dalam keluarga teliti hubungan dengan anak/anggota keluarga lain. Selesaikan konflik pribadi yang ada. Rencanakan rekreasi dengan anak atauanggota kelurga lain.Bangun kehidupan berdisiplin, untuk menjauhkan anak dari lingkungan di manaNarkoba digunakan.Cari Pertolongan tenaga profesi, pusat pengobatan atau rehabilitasi. Denganatau tanpa seizin anak, berkonsultasilah kepada tenaga ahli.Pendekatan kepada orangtua teman anak pemakai Narkoba, kunjungi orangtua teman anak Anda yang menggunakan Narkoba pada waktu yang tepat. Ungkapkan apa yang
Anda ketahui dengan hati-hati dan bijaksana. Ajaklah bekerjasama menghadapi masalah itu.
Lalu bagaimana caranya agar orangtua dapat mencegah penyalahgunaan Narkoba di rumah? Berikut Tipsnya:

1. Menjadi teladan atau role model dalam budaya anti-Narkoba, anti kekerasan dan disiplin diri: Orangtua yang juga menyalahgunakan narkoba tidak memiliki wibawa terhadap anaknya untuk juga tidak menggunakannya.
Perlihatkan kemampuan orangtua untuk berkata tidak dan untuk meminta tolong jika perlu
Tidak menggunakan cara kekerasan (tindakan dan kata-kata) terhadap anak dan orang lain. Hormati hak-hak asasi anak dan orang lain. Perlakukan anak atau orang lain dengan adil dan bijaksana. Hidup secara tertib dan teratur.
2. Membantu anak mengembangkan kemampuan menolak tekanan kelompok sebaya untuk
menggunakan Narkoba atau terlibat dalam kekerasan:


Beritahu anak mengenai haknya melakukan hak yang cocok bagi dirinya didasari rasa tanggung jawab, sehingga jika ada teman yang memaksa atau membujuk, ia berhak untuk menolaknya. Bimbing anak mencari kawan sejati, yang tidak menjerumuskan dirinyaa dalam hal yang merugikan atau merusak. Ajarkan anak menolak tawaran penyalahgunaan Narkoba. Mengetahui jadwal kegiatan anak dan siapa kawan-kawannya.

3. Mendukung kegiatan anak yang sehat dan kreatif:
Mendukung kegiatan anak di sekolah, berolahraga, memiliki hobi, bermain musik, dan lain-lain tanpa menuntut anak agar berprestasi atau menang. Orangtua melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan anak. Anak sangat menghargai saat-saat orangtua melibatkan diri dalam kegiatan mereka.

4. Membuat kesepakatan bersama tentang norma dan peraturan :
Anak ajar hidup yang teratur. Dorong anak belajar bertanggung jawab dengan menetapkan aturan bagi perilaku atau kegiatannya sehari-hari. Termasuk tidak menyalahgunakan Narkoba.
Tetapkan hal itu secara adil dan tuliskan peraturan-peraturan itu.

0 Comments:

 

blogger templates **** SMAKBO Online *****